Minyak Bumi
CHEMICLE
Chemistry is a Miracle

Komponen Minyak Bumi
Minyak bumi adalah campuran kompleks hidrokarbon plus senyawaan organik dari sulfur, oksigen, nitrogen dan senyawa-senyawa yang mengandung konstituen logam terutama nikel, besi, dan tembaga. Minyak bumi sendiri bukan merupakan bahan yang uniform, melainkan berkomposisi yang sangat bervariasi, tergantung pada lokasi, umur lapangan minyak dan juga kedalaman sumur. Dalam minyak bumi parafinik ringan mengandung hidrokarbon tidak kurang dari 97%, sedangkan dalam jenis asphaltic berat paling rendah 50%.
​
Perbandingan unsur-unsur yang tedapat dalam minyak bumi sangat bervariasi. Berdasarkan atas hasil analisis, diperoleh data sebagai berikut:
-
Karbon : 83,0 – 87,0 %
-
Hydrogen : 10,0 – 14,0 %
-
Nitrogen : 0,1 – 2,0 %
-
Oksigen : 0,05 – 1,5 %
-
Sulfur : 0,05 – 6,0 %
Komponen hidrokarbon dalam minyak bumi diklasifikasikan atas tiga golongan, yaitu:
-
Golongan parafinik
-
Golongan naphtenik
-
Golongan aromatic
​

Sedangkan golongan olefinik umumnya tidak ditemukan dalam crude oil, demikian juga hidrokarbon asetilenik sangat jarang. Crude oil mengandung sejumlah senyawaan non-hidrokarbon, terutama senyawaan sulfur, senyawaan nitrogen, senyawaan oksigen, senyawaan organo metalik (dalam jumlah kecil/trace sebagai larutan) dan garam-garam anorganik (sebagai suspensi koloidal).
​
-
Senyawaan Sulfur
Minyak mentah (crude oli) yang densitasnya lebih tinggi mempunyai kandungan sulfur yang lebih tinggi pula. Keberadaan sulfur dalam minyak bumi sering banyak menimbulkan akibat, misalnya dalam gasoline dapat menyebabkan korosi (khususnya dalam keadaan dingin atau berair), karena terbentuknya asam yang dihasilkan dari oksida sulfur (sebagai hasil pembakaran gasoline) dan air.
​
-
Senyawaan Oksigen
Kandungan total oksigen dalam minyak bumi adalah krang dari 2% dan menaik dengan naiknya titik didih fraksi. Kandungan oksigen bisa menaik apabila produk itu lama berhubungan dengan udara. Oksigen dalam minyak bumi berada dalam bentuk ikatan sebagai asam karboksilat, keton, ester, eter, anhidrida, senyawa monosiklo dan disiklo dan phenol. Sebagai asam karboksilat berupa asam naphthenat (asam alisiklik) dan asam alifatik.
​
-
Senyawaan Nitrogen
Umumnya kandungan nitrogen dalam minyak bumi sangat rendah, yaitu 0,1 – 0,9 %. Kandungan tertinggi terdapat pada tipe asphaltic. Nitrogen mempunyai sifat racun terhadap katalis dan dapat membentuk gum/getah pada fuel oil. Kandungan nitrogen terbanyak terdapat pada fraksi titik didih tinggi. Nitrogen klas dasar yang mempunyai berat molekul yang relatif rendah dapat diekstrak dengan asam mineral encer, sedangkan yang mempunyai berat molekul yang tinggi tidak dapat diekstrak dengan asam mineral encer.
​
-
Senyawaan Metalik
Logam-logam seperti besi, tembaga, terutama nikel dan vanadium pada proses catalytic cracking mempengaruhi aktivitas katalis, sebab dapat menurunkan produk gasoline, menghasilkan banyak gas dan pembentukan coke. Pada power generator temperature tinggi, misalnya oil-fired gas turbine, adanya konstituen logam terutama vanadium dapat membentuk kerak pada rotor turbin. Abu yang dihasilkan dari pembakaran fuel yang mengandung natrium dan terutama vanadium dapat bereaksi dengan refactory furnace (bata tahan api), menyebabkan turunnya titik lebur campuran sehingga merusakkan refactory itu.

Selanjutnya, silahkan Anda pelajari Proses Pengolahan Minyak Bumi!
