top of page

Dampak Pembakaran Senyawa Hidrokarbon Terhadap Kesehatan Manusia

Pada tingkat konsentrasi tertentu zat-zat pencemar udara dapat berakibat langsung terhadap kesehatan manusia, baik secara mendadak atau akut, menahun atau kronis/sub-klinis dan gejala-gejala yang samar. Dimulai dari iritasi saluran pernafasan, iritasi mata, alergi kulit sampai timbulnya kanker paru-paru. Gangguan kesehatan yang disebabkan oleh pencemaran udara dengan sendirinya mempengaruhi daya kerja seseorang, yang berakibat turunnya nilai produktivitas serta mengakibatkan kerugian ekonimis jangka panjang dan timbulnya permasalahan social ekonomi keluarga dan masyarakat.

​

Dampak buruk polusi udara bagi kesehatan manusia tidak dapat dibantah lagi, baik polusi udara yan terjadi di alam bebas (outdoor air pollution) ataupun yang terjadi di dalam ruangan (indoor air pollution), polusi yang terjadi di luar ruangan terjadi karena bahan pencemar yang berasal dari industry dan transportasi, sementara polusi yang terjadi di dalam ruangan dapat berasal dari asap rokok, dan gangguan sirkulasi udara.

​

Ada tiga cara masuknya bahan pencemar udara ke dalam tubuh manusia, yaitu melalui inhalasi, ingestasi, dan penetrasi kulit. Ihalasi adalah masuknya bahan pencemar udara ke tubuh manusia melali system pernapasan. Bahan pencemar ini dapat mengakibatkan gangguan pada paru-paru dan saluran pernapasan, selain itu bahan pencemar ini kemudian masuk dalam peredaran darah dan meimbulkan akibat pada alat tubuh lain.

​

Bahan pencemar udara yang berdiameter ckup besar tidak jarang masuk ke saluran pencernaan, ketika makan atau minum, seperti halnya di paru-paru, maka bahan pencemar yang masuk ke dalam pencernaan dapat menimbulkan efek lokal dan dapat pula menyebar ke seluruh tubuh melalui peredaran darah. Permukaan kulit dapat juga menjadi pintu masuk bahan pencemar dari udara, sebagian besar pencemar hanya menimbulkan akibat buruk pada bagian permukan kulit seperti dermatitis dan alergi saja, tetapi sebagian lain khususnya pencemar organik dapat melakukan penerasi kulit dan menimbulkan efek sistematik.

1. Dampak Pencemar oleh Gas Karbonmonoksida, CO

Gas CO yang tidak dapat dikenali baik secara fisika karena tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna sehingga menyulitkan kita untuk mengantisipasi bahaya keracunan yang ditimbulkan. Gas CO dapat berupa cairan pada suhu 192 derajat C. Di udara terdapat gas CO yang sangat sedikit, hanya sekitar 0,1 ppm. Di perkotaan yang padat kendaraan bermotor konsentrasi gas CO sekitar 1015 ppm yang dapat mengakibatkan turunnya berat janin dan meningkatkan jumlah kematian bayi serta kerusakan otak. Selain itu gas CO dapat mengikat hemoglobin darah mengganti posisi oksigen (COHb) bila terhisap masuk ke paru-paru, mengakibatkan fungsi vital darah sebagai pengangkut oksigen terganggu karena ikatan gas CO dengan hemoglobin darah lebih kuat 140 kali dibandingkan dengan oksigen. Keadaan ini menyebabkan darah menjadi lebih mudah menangkap gas CO dan menyebabkan fungsi vital darah sebagai pengangkut oksigen terganggu.

 

Keracunan gas CO dapat ditandai dari keadaan yang ringan berupa pusing, sakit kepala dan mual. Keadaan yang lebih berat: menurunnya kemampuan gerak tubuh, gangguan pada system kardiovaskuler, serangan jantung sampai pada kematian. Untuk menolong penderita kategori ringan yaitu denhgan memberi kesempatan menghisap udara bersih(segar) agar CO dalam Hb darah dapat terganti oleh oksigen, sebab kerja reaksi Hb dengan gas CO dan O2 bersifat reaksi kesetimbangan diperlihatkan seperti: COHb  +  O2  --------->    O2Hb  +  CO

2. Dampak Pencemar oleh Gas Nitrogen Oksida, NOx

Gas nitrogen oksida ada dua macam yaitu: gas nitrogen monoksida (NO) dan gas nitrogen dioksida (NO2). Keduanya mempunyai sifat berbeda dan sangat berbahaya bagi kesehata. Gas NO sulit diamati secara visual karena tidak berbau dan tidak berwarna. Sifat racun gas ini pada konsentrasi tinggi menyebabkan gangguan pada syaraf sehingga menimbulkan kejang-kejang, bila keracunan terus berlanjut mengakibatkan kelumpuhan. Sedangkan untuk gas NO2 empat kali lebih berbahaya dari pada gas NO. Organ tubuh yang paling peka terhadap gas NO adalah paru-paru, paru-paru yang terkontaminasi dengan NO akan membengkak sehingga penderita sulit bernafas yang dapat mengakibatkan kematian. Pada konsentrasi rendah gas NO2 juga menyebabkan iritasi pada mata yang meyebabkan mata perih dan berair.

3. Dampak Pencemar oleh Gas Belerang Oksida, SOx

Ada dua macam gas SOx yaitu gas SO2 dan gas SO3. Pembakaran menghasilkan gas SO2 lebih banyak dari pada gas SO3, namun dengan udara SO2 lebih cepat membentuk SO3 sehingga gas ini akan menjadi banyak juga di udara. Gas SOx sangat berbahaya bagi manusia terutama pada konsentrasi di atas 0,4 ppm. Akibat yang ditimbulkkan jika mengganggu kesehatan manusia adalah;gangguan sistem pernafasan, karena gas SOx yang mudah menjadi asam menyerang selaput lendir pada hidung, tenggorokan dan saluran pernafasan yang lain sampai ke paruparu.

Pada konsentrasi 1-2 ppm, bagi orang yang sensitif serangan gas SOx ini menyebabkan iritasi pada bagian tubuh yang terkena langsung. Namun bagi orang yang cukup kebal akan terasa teriritasi pada konsentrasi 6 ppm dengan waktu pemaparan singkat. Pemaparan dengan SOx lebih lama dapat meyebabkan peradangan yang hebat pada selaput lendir yang diikuti oleh kelumpuhan sistem pernafasan, kerusakan dinding ephitelium dan pada akhirnya diikuti oleh kematian.

4. Dampak Pencemar oleh Hidrokarbon, HC

Sebenarnya HC dalam jumlah sedikit tidak membahayakan kesehatan manusia, walaupun bersifat toksik, kecuali dalam jumlah banyak di udara dan tercampur dengan bahan pencemar lain maka sifat toksiknya akan meningkat. HC berupa gas lebih toksik dibanding dalam wujud cairan dan padatan. Bila HC padatan (partikel) dan cairan bercampur dengan pencemar lain akan membentuk ikatan-ikatan kimia baru yang sering disebut Polyciclic Atomatic Hydrocarbon (PAH). PAH ini merangsang terbentuknya sel-sel kanker bila terhisap masuk ke paru-paru, dan PAH yang bersifat karsinogenik ini banyak terdapat di daerah industri dan daerah padat lalu lintasnya, yang bersumber utama dari gas buangan hasil pembakaran bahan bakar fosil. Toksisitas HC aromatik lebih tinggi dari pada HC alisiklik. Dalam keadaan gas HC, dapat menyebabkan iritasi pada membrane mukosa dan menimbulkan infeksi paruparu bila terhusap.

5. Dampak Pencemar oleh Partikel

Partikel-partikel pencemar udara sangat merugikan manusia. Pada umumnya udara yang telah tercemar oleh partikel dapat menimbulkan berbagai macam penyakit saluran pernapasan atas atau pneumokoniosis. Ukuran partikel yang masuk ke paru-paru akan menentukan letak penempelan atau pengendapan tersebut, mulai dari nukuran besar 5 mikron sampai ukuran terkecil yaitu lebih kecil 1 mikron akan masuk ke dalam saluran pernapasan dan paru-paru menempel pada alveoli dan masa inkubasinya dalam tubuh selama 2-4 tahun. Penyakit pneomokoniosis bermacam-macam tergantung dari jenis partikel debu yang masuk ke dalam paruparu, dan jenis yang sering dijumpai di daerah yang memiliki banyak kegiatan industri dan teknologi yatiu: silicosis yang disebabkan pencemara debu silica SiO2, asbestosis merupakan pencemar debu atau serat asbes  terurama dari magnesium silikat, bisinosis penyakit yang disebabkan oleh debu kapas di udara, dan antrakosis adalah penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh debu batubara.

Saatnya Diskusi!

Silahkan tekan tombol di bawah ini untuk membaca petunjuk diskusi!

Join our mailing list for updates, events and recipes

©2017 by Topik. Proudly created with Wix.com

bottom of page