top of page

Mutu Bensin

Bensin merupakan bahan bakar transportasi yang masih memegang peranan penting sampai saat ini. Bensin mengandung lebih dari 500 jenis hidrokabon yang memiliki rantai C. Kadarnya  bervariasi tergantung komposisi minyak mentah dan kualitas yang diinginkan.

Lalu, bagaimana sebenarnya penggunaan bensin sebagai bahan bakar?

1. Bensin Sebagai Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

Karena bensin hanya terbakar dalam fasa uap, maka bensin harus diuapkan dalam karburator sebelum dibakar dalam silinder mesin kendaraan. Energi yang dihasikan dari proses pembakaran bensin diubah menjadi gerak tahapan berikut. Pembakaran bensin yang diinginkan adalah yang dihasilkan dorongan yang mulus terhadap penurunan piston. Hal ini tergantung dari ketepatan waktu pembakaran agar jumlah energi yang ditransfer ke piston mejadi maksimum. Ketepatan waktu pembakaran tergantung dari jenis rantai hidrokarbon yang selanjutnya akan menentukan kualitas bensin.

​

Alkana rantai lurus dalam bensin seperti n-heptana, n-oktana, dan n-nonana sangat mudah terbakar. Hal ini menyebabkan pembakaran  terlalu awal sebelum piston mencapai posisi yang tepat. Akibatnya, timbul bunyi ledakan yang disebut ketukan (knocking). Pembakaran terlalu awal juga berarti ada sisa komponen bensin yang belum terbakar sehingga energi yang ditransfer ke piston tidak maksimum.

 

Alkana rantai bercabang/alisiklik/aromatik dalam bensin seperti isooktana tidak terlalu mudah terbakar. Jadi, lebih sedikit ketukan yang dihasilkan, dan energi yang ditransfer ke piston lebih besar. Oleh karena itu,bensin dengan kualitas yang baik harus mengandung lebih banyak alkana rantai bercabang/alisiklik/aromatik dibandingkan alkana rantai lurus. Kualitas bensin ini dinyatakan oleh bilangan oktan.

2. Bilangan Oktan

Bilangan oktan (octane number) merupakan ukuran dari kemampuan bahan bakar untuk mengatasi ketukan sewaktu terbakar dalam mesin. Nilai bilangan oktan 0 ditetapkan untuk n-heptana yang mudah terbakar, dan nilai 100 untuk isooktana yang tidak mudah terbakar. Suatu campuran 80% isooktana akan mempunyai bilangan oktan:

​

 = (80 / 100 X 100) + (20 / 100 X 0)

 = 80

​

Bilangan oktan suatu bensin dapat ditentukan melalui uji pembakaran sampel bensin untuk memperoleh karakteristik pembakarannya. Karakteristik tersebut kemudian dibandingkan dengan karakteristik pembakaran dari berbagai campuran n-heptana dan isooktana. Jika ada karakteristik yang sesuai, maka kadar isooktana dalam campuran n-heptana dan isooktana tersebut digunakan untuk menyatakan nilai bilangan oktan dari bensin yang diuji.

 

Fraksi bensin dari menara distilasi umumnya mempunyai bilangan oktan ~70. Untuk menaikkan nilai bilangan oktan tersebut, ada beberapa hal yang dapat dilakukan:

  • Mengubah hidrokarbon rantai lurus dalam fraksi bensin menjadi hidrokarbon rantai bercabang melalui proses reforming. Contohnya mengubah n-oktan menjadi isooktana.

  • Menambahkan hidrokarbon alisiklik/aromatik ke dalam campuran akhir fraksi bensin.

  • Menambahkan zat aditif anti ketukan ke dalam bensin untuk memperlambat pembakaran bensin. Dulu digunakan sebagai senyawa TEL (Pb). Oleh karena Pb bersifat racun, maka penggunaannya sudah dilarang dan diganti dengan senyawa organik, seperti etanol dan MTBE (Methyl Tertiary Ether).

3. Jenis-jenis Bensin

Ada 4 jenis bensin produksi Pertamina, yakni premium, Pertalite, Pertamax, dan  Pertamax Plus. Nilai bilangan oktan keempat jenis bensin ini diberikan pada tabel 1. Beberapa keunggulan dari Pertamax dan Pertamax Plus dibandingkan dengan Premium :

​

Mempunyai bilangan oktan yang tinggi.

Produsen mobil lebih memproduksi kendaraan yang  menggunakan kompresi mesin yang tinggi. (Perbandingan kompresi mesin adalah perbandingan volum silinder sebelum dan sesudah kompresi).Ini dimaksudkan agar tenaga mesin menjadi lebih besar dan kendaraan dapat melaju dengan kecepatan tinggi. Mesin itu membutuhkan bensin dengan bilangan oktan yang tinggi.

​

Meningkatkan kinerja mesin agar mesin makin bertenaga.

Pertamax dan Pertamax Plus memiliki stabilitas oksidasi yang tinggi  dan juga mengandung aditif generasi terakhir. Pembakaran bensin menjadi semakin sempurna sehingga kinerja mesin bertambah baik.

​

Bersifat ramah lingkungan.

Pertamax dan Pertamax Plus tidak mengandung Pb yang bersifat racun. Pembakaran yang semakin sempurna dapat mengurangi kadar emisi gas polutan seperti CO dan NO.

​

Lebih ekonomis dari segi harga bahan bakar dan biaya perawatan.

Pertamax dan Pertamax Plus mengandung zat aditif sehingga praktis dan tepat takarannya. Zat aditif juga dapat melindungi mesin sehingga dapat menekan biaya perawatan.

Selanjutnya, silahkan Anda pelajari Pembakaran Senyawa Hidrokarbon dan Sifat Zat Hasil Pembakaran berikut ini!

Join our mailing list for updates, events and recipes

©2017 by Topik. Proudly created with Wix.com

bottom of page